Inilah aku apa adanya,seorang gadis yang selalu berusaha menjadi gadis mandiri lahir dari keluarga yang menurut saya adalah keluarga yang beruntung,kedua orangtua masih hidup dan masih lengkap pula,ibu adalah sosok penguat hidup saya,beliau adalah seorang motivator dalam kehidupan yang penuh lika liku beliau tidak berkarir seperti wanita pada umumnya,beliau hanya seorang ibu rumahtangga yang yang bawel,cepat panic,tergesa-gesa dalam setiap tindakan tapi sumpah ibuku benar-benar pejuang tangguh buat anak-anaknya,karena berkat beliau semua anaknya bisa baca,ngitung,ngaji dan satu hal lagi berkat ibuku itu aku selalu termotivasi untuk mandiri,Ibu adalah seorang gadis lulusan SD,ditinggala nenek dalam usia 3 tahun dan hidup dalam keadaan piatu dengan jumlah kakak laki-laki 5,maklum ibu adalah anak perempuan tunggal.Prolog tentang ibu sepertinya sudah cukup tinggal cerita tentang ayahku,ayahku adalah sosok orang yang pendiam abis tak pernah mau memulai ngobrol dan hanya bisa tersenyum meskipun dalam keadaan pahit,beliau di titipkan nenek kepada istri tertua kakek,dan hidup dengan istri tertua sampai dewasa,ayahku adalah seorang pekerja keras dari mulai Allah memberikan napas untuknya hingga detik ini,beliau tidak lulus SD,tapi de yakin kalau ayah adalah ayah terbaik buat de,Pekerjaan ayah adalah pekerjaan yang sangat menguras tenaga semua,mulai dari seorang nyadap getah karet,gali sumur pegawai bangunan maupun sebagai penggali sumur,yah semua ayah lakukan untuk menyambung hidup kita semua.Aku adalah anak kedua dari tujuh bersaudara nama lengkapku adalah Dede Dariah,aku lahir tanggal 04 april 1990,aku pernah mengalami sakit typus akut,aku adalah orang yang cuek,tidak terlalu senang jalan-jalan,tidak suka kondisi ramai seperti pasar,paling tidak suka kalau dibohongi,akan seneng kalau diatur dan yang mengatur Cuma konsekuen dengan aturan yang berlaku,tidak senang dengan sesuatu yang berlebihan misal terlalu sayang,terlalu posesiv terlalu banyak bicara,terlalu banyak ngatur,terlalu sering becanda,hem satu hal lagi de type cewk yang sekali suka lansung suka law tidak suka meski dipaksa maaf-maaf saja,nulis ini jadi inget sesuatu pas masih kuliah diyogya,dari kontrakan niat mu beli baju ynag udah di incer dari satu bulan yang lalu,dengan usaha dan tekad bulat nabung pada akhirnya uangnya terkumpul dengan jumlah uang yang diperlukan untuk membayar baju tersebut,dengan sangat senang ku kembali ketoko tersebut kucari-cari tuch baju ternyata bajunya sudah laku terjual dan masih kuingat saran mbanya agar member baju lain yang modelnya jauh lebih bagus namun dede tetaplah dede aku keluar dari toko dengan menenangkan perasaanku sendiri kalau baju itu masih banyak banget ditoko lain,alhasil aku muter-muter provinsi yogya bereng temen cewekku buat nyari tuch baju,tetapi tetap saja nihil hasilnya,kata temenku” De apa bagusnya baju yang kamu incer,bahannya kumal,tidak terlalu modis,dan sangat murah,mendingan kamu nyari yang lain,aku heran ma kamu dulu sepatu yang sangat mahal kamu cari-cari nyampe sejogya untung ada dan kamu dapet beli sesuai apa yang kamu harapin,padahal tu sepatu sedikit sekali manfaatnya nah bagaimana baju yang murah ini,mending beli baju yang lain ya,ayolah de biar ikhtiar kita tidak sia-sia”Jawaban sederhana de,nduk…yang namanya de law udah suka keesatu barang sulit sekali untuk mengggantikan dengan yang lain dan jika de paksakan dengan yang lain de Khawatir tidak bermanfaat.Intinya aku ini orangnya sekali bilang iya ya tetap iya sampai akhirnya alias kekeh hehehe…
Hobi Dede adalah nulis,baca dan kadang-kadang juga masak.Sejak SMA sudah pisah dengan kedua orangtua karena De harus melanjutkan sekolah dengan Program Beasiswa jadi De hidup seperti diasrama,Seumur sampai detik ini de pernah menjalin hubungan dengan seseorang selama ± 6 tahun tetapi jujur selama itu de tidak pernah yang namanya malam mingguan,SMSpun sepertinya dalam sebulan jariku belum tentu habis,kami long distance,aku saat punya konsekuensi untuk menjaga hijab dalam pergaulan konsekuensi itu tetap dijalankan,orangtua kami telah saling mengetahui hubungan kami,tetapi diluar dugaan hubungan yang hanya diketahui oleh dua keluarga ini berakhir dengan tragis akhirnya kita berpisah untuk selamanya dan dengan kondisi silaturahim yang sepertinya terputus kecuali antara De dengan si ikhwan kami tetap saling komunikasi seperlunya saja.Sekarang ikhwan tersebut sibuk dengan kuliahnya dan aku sekarang sudah mulai dengan dunia baruku,selama masa perkuliahan ampe sekarang banyak sekali yang sering ingin menikahkan putranya denganku,maklum katanya aku belum ada yang punya padahal sebelum berpisah aku dalam hubungan dengan seseorang,mungkin karena tak pernah de pergi kemana-mana tanpa mahram de kali,de selalu pergi jalan-jalan atau apalah dengan kakak Sepupuku yang tengah jadi guru a mif atau adik sepupuku Rian,yah aku selalu pergi dengan mereka diDesa tak pernah ada gossip apa-apa tentang kami tapi jika diluar Desa kami yang tidak mengetahui kalau kami adalah saudara selalu beranggapan kalau itu adalah suamiku,hehehe jadi pengen ngakak sendiri.
Aku Sering ditanya sama adikku kapan aku berencana nikah,maklumlah adikku setelah lulus SMA kerja dan udah punya pacar lagi,dan yang paling khawatir tingkat tinggi adalah ibu,khawatir De dilangkahi,Khawatir De tersinggung kalau Adik De bawa Cowok,padahal Sumpah bukan khawatir seperti itu yang De rasakan melainkan Khawatir kalau adik De pacaran khawatir dia terlalu banyak ma’siat itu yang selalu de khawatirkan.
Pernah De ditanya sama temen-temenku saat kuliah De mengenai NIkah Muda,De selalu menjawab De pengen Nikah Muda,ini bukan cita-cita tapi keinginan De,karena cita-cita De berubah-ubah dari mulai mau jadi dokter,pengacara,ilmuan dan jadi guru eh sekarang Endingnya De pengen Jadi Istri yang baik buat Suamiku dan Menjadi Ibu yang Baik bagi anakku.
Ngomongin ssoal nikah pasti kita ditanya tentang criteria bukan,De tidak terlalu memilih cowok sesuai dengan mauku tapi De lebih menilai cowok dari aaspek yang lain,mungkin ada cewek yang pengennya serba Pribadi,missal rumah pribadi,mobil pribadi dan sajabana,tapi buat De semua itu hanya pelengkap saja.Tetapi De tersadar kita perlu criteria seorag suami setelah de berbincang-bincang dengan rekan kerja dikantor yang berpengalaman,makanya mulai detik ini De berazam mempunyai criteria suami seperti dibawah ini wkwkwkwkwk,bukan maksud hati mencari kesempurnaan:
1. Dia wajib dan kudu selalu sholat,meskipun dalam kondisi apapun ini wajib loch…….
2. Bisa baca qur’an biar rumah ketika kita nikah ramai dengan lantunan ayat-ayat Alqur’an wajib ya…
3. BertanggungJawab,mencintai De apa adanya,mencintai dan menyayangi De karena Allah bukan nafsu Semata
4. Mau bekerja dann mudah-mudahan sudah punya lapangan kerja soal dia mu kerja Di Swasta atau pemerintah tak apa yang penting dia hidup dengan hasil kerja keras Dia bukan hasil dari orangtua
5. Mau menerima apa adanya De tanpa melihat status dan latar Belakang De
6. Semoga saja Calon De juga mengerti akan profesi De juga dan mau mendorong De buat berwirausaha
7. Menyayangi keluarga De seperti keluarganya dan juga hal tersebut akan De lakukan untuk sebaliknya
Kayanya segitu juga udah cukup,tapi De juga tidak bisa membuat Kriteria dan berhak menjadikan nyata dalam hidup De,karena De juga sadar Kun fayakun Rabb Adalah hal yang terindah buat De dan pasti selalu ada Hikmah.Semoga Rabb selalu menuntun De untuk Istiqomah aamiin.