MenJadi Akhwat Luar Biasa

MenJadi Akhwat Luar Biasa
Semoga bermanfaat

Rabu, 13 Juli 2011

Rabuku Laraku....

Kebeningan hati,tak pernah terurai rapi serapi pagi itu,semua rencana yang akan dikerjakan hari itu tertata rapi sekali semua persiapan sungguh indah.
Selesai salat tahajud kepingan doa dilantunkan,maklum galau yang selama ini mengganjal sedikit berkurang,ya berkurang karena hati sudah mulai berkompromi,"biarlah dia hidup sesuai hatinya dan aku harus meneruskan hidupku" batinku saat itu.
Pagi tiba, Fajar yang indahpun telah muncul, semuanya diawali dengan senyuman manis, mencuci, memasak, menyetrika, sampai semua sudut kamar kosanku tertata rapi saat itu. Mulai menjalankan rencana no satu yaitu mengerjakan laporan Tugas Akhir, dalam hal ini nyicil ceritanya, huftth berjalan lancar setelah itu berlanjut keacara selanjutnya, mengantarkan baju pesanan temanku Any dengan sepeda pinjaman kukayuh sepeda dengan indah dan dalam perjalanan menuju tempat Any batinku bernyanyi ria sembari senandung koreapun keluar dari mulut mungilku, setiba dirumah Any kuserahkan baju yang ia minta lalu pamitan pulang dan menuju ketempat Wahyudi untuk meminta data penunjang Laporan Tugas Akhirku, namun sayang disana aku tidak bisa lama-lama karena Wahyudi sedang berdua dengan orang yang ia sayangi, ya sudah kulanjutkan perjalananku menuju kosan Pipin, disana aku bisa tersenyum lebar bersama Pipin karena entah kenapa setiap ketemu sama selalu ada saja yang bisa membuatku tersenyum ya tersenyum, tapi setelah ngalor ngidul bersamanya aku mulai merasa ada yang ga beres dengan hatiku, ya ada yang ga beres. Aku pamit pulang.
Sepanjang Perjalanan aku memikirkannya, mengingat wajahnya dan mengingatnya. Tanpa terasa hampir saja Sepeda yang kukayuh menabrak motor. Ya Tuhan hampir saja.....
Batinku masih merasa ada yang ga beres, Ku sms orang yang mengganggu perasaanku tapi seperti biasa dia akan membalas smsku dengan datar sekali.
Ya sudahlah pikirku, tetapi ternyata sesampai dikamarku dan terbaring di ranjang aku merasakan kesedihan yang belum pernah kurasa sebelumnya, aku takut kehilangannya, aku takut dia tak pernah merasakan perasaan yang sama seperti yang kurasa saat ini ya ketakutan yang tak beralasan dan akhirnya aku nangis menjadi-jadi disudut kamarku.
Ketika kegalauan itu tak surut-surut kuputuskan pergi keperpustakaan, karena biasanya jika aku sedih dan galau biasanya buku yang bisa menghiburku, sepanjang perjalanan menuju perpustakaan aku berdoa agar bertemu dengannya, tetapi sayang ternyata aku tak bertemu dengannya, wah dasar konyol benar benar konyol, kenapa sempat berfikir hal yang mustahil.
Kubaca buku dengan seksama satu persatu setelah jenuh lansung kupulang,sembari pulang sepanjang jalan Yuki menghiburku,sungguh aku sangat beruntung punya sahabat Yuki dia selalu ada untukku.
Tibalah dipertengahan perjalanan Yuki mengajakku mampir kekampu satu,yasudah kuturuti, Tiba-Tiba saja jantungku berdegup kencang dan dunia serasa berhenti sebentar angin menyemilirkan aura indah tapi tak bisa menenangkan hatiku, ya dia ada disana kutundukan wajahku karena kutahu itu adalah cara yang harus kupilih itu yang diajarkan Rabbku.
Dia hendak menjalankan ibadah shalat ashar, aku duduk dikursi dekat manding sembari melihat dari jarak yang tak tampak dan jauh sekali, entah kenapa bening-bening kristal dari mataku turun dan semakin berderai menyadari hal itu Yuki mengajakku pulang. Sesampai dikosan aku masuk kamar dan diam membisu hanya butiran bening itu yang menjadi sahabatku saat itu.
Magrib itu tiba dan kushalat, setelah shalat kamarku masih tertutup rapat dan terkunci bukan kebiasaanku menjadi gadis yang tiba-tiba diam, Yuki mengajakku keluar hal yang kupilih adalah pergi ketoko buku ya dia mengajakku ketoko buku tapi sayang sepanjang jalan yang kulewati aku melihat bayangnya ketika mengunjungi warung soto, mengunjungi nasi goreng, dan tempat ice cream yang ramah menyapaku. Suasana di Gramedia benar-benar tak seperti biasanya.
Setelah itu Yuki mengajakku ke Bakmi Kadin disini katanya tempatnya bagus dan enak, kuturuti tanpa pikir apa-apa,sesampai disana apa yang terjadi konsumen yang mencicipi makanan disana benar-benar hampir semuanya sudah berusia sepuh...jadi malu rasanya salah tempat tapi benar-benar tempat itu bisa membuat senyum yang sempat hilang itu merias kembali wajahku.
Waktu berputar lebih cepat kutata kasurku karena kuakan memejamkan mataku tapi entah kenapa jemariku mengarahkan untuk membuka dan mengetik laporan tugas akhir kuputuskan mengetik dan menyalakan laptop,setelah hampir bosan menetik kupasang modem buat facebook, alhasil mulai dech kebiasaan kumat, sibuk nulis yang pengen ditulis, tanpa sengaja dia juga lagi OL, kubuka dindingnya, aku kaget bukan maen karena kumelihat sesuatu yang tak bisa kupahami ada photo yang membuatku hancur berkeping-keping, sungguh ironis sekali.
Aku tak mampu mengedipkan mata, aku tak kuasa menahan sedih, dia begitu mesra dan dia begitu dekat sekali dengan gadis itu siapakah dia???????????
Hari ini benar-benar begitu menyayat luka, sungguh apakah ini jawabanmu......
Jawaban yang selalu menggangtung dan ternyata engkau telah menyiapkan jawaban yang langsung menikam ulu hatiku........

"Buat Seseorang Yang Tetap menjadi Seseorang"
By Deanissa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar